Cara Nikmat Baca Al Quran
Berikut ini adalah cara nikmat membaca alquran. Tahap demi tahapnya sering disebut sebagai tujuh T.
1. Tartil
Yakni membaca alquran dengan tertib. hak huruf dibaca sesuai dengan makhraj dan sifatnya, sesuai dengan kaidah tajwid.
Allah Ta’ala berfirman ” dan bacalah alquran dengan tartil…”. mari laksanakan perintah Allah Ta’ala tersebut.
Funtahsin ngaji itu asyik
2. Taghanna
Setelah kita dapat membaca alquran
dengan tartil atau sesuai dengan kaidah tajwid. maka tahapan berikutnya
ialah kita menghiasinya dengan suara merdu. Merdu disini bukan menuntut
merdu suara yang bagus, tetapi lebih kepada ketaatan kita kepada kaidah
tajwid dalam membacanya. tetapi bila keduanya–suara yang bagus dan
sesuai tajwid–maka tentu lebih nikmat membaca dan mendengarnya. Jadi
bila kita membaca tartil sesuai kaidah tajwid, otomatis bacaan akan
terlagukan dengan sendirinya. Jangan sampai terbalik, karena mengikuti
lagu kaidah tajwid kemudian dilanggar. maka melagukan alquran sering
disebut MUROTTAL,artinya membaca dengan tartil.
3. Tafkhiim
Tahapan setelah kita mampu membaca
alquran dengan tartil dan berirama, maka fase pembelajaran quran
berikutnya adalah tafkhiim. tafkhiim secara sederhana berarti memahami.
Apabila kita memahami apa yang kita baca tentu saja, kita akan semakin
menikmati bacaan kita. karenanya upaya memahami alquran harus ditempuh
setelah kita mampu membaca alquran dengan tartil dan teratur. pada tahap
ini orang akan asyik membaca alquran–funtarjim
4. Tahfiizh
Tahfiizh atau menghafal alquran adalah
bagian penting dari wasilah pemeliharaan Alquran oleh Allah Ta’ala. Bila
kita telah mampu membaca dengan tartil, melagukannya, dan memahami isi
kandungan Alquran, maka menghafal alquran akan menjadi lebih mudah.
karena kita menghafal sesuatu yang kita pahami. pada tahap ini seseorang
sudah asyik membaca alquran–funtahfidz.
5. Takriir
Alquran sangat berbeda dengan koran.
Berita, Kisah, perintah dan larangan dalam alquran bersifat langgeng dan
universal. Substansi maupun bacaannya melintas buana dan samudera,
meninggi ke luar angkasa dan mendalam hingga ke inti bumi. karenanya
semakin sering dibaca, semakin sering diulang akan membuat seseorang
semakin ketagihan membaca alquran. terlebih bila ingin menghafal
alquran. Untuk menjaganya biasanya ditempuh dengan sering-sering
mengkhatamkan alquran, beberapa mengamalkan 5 juz sehari atau sebulan 4
kali khatam. Pada muslim biasa pun dianjurkan mengkhatamkan alquran 1
kali dalam sebulan. Oleh karena itu pengulangan alias takriir sangat
penting sekaligus membuktikan keasyikan kita bersama alquran.
6. Tabki
Pernah mendengar para imam yang membaca
alquran dengan murottal, membacanya sambil menangis. atau mungkin Anda
punya pengalaman membaca alquran sambil menangis. atau Imam di masjid
Anda pernah membaca alquran di dalam shalat sambil menangis. Menangis
adalah ekspresi jiwa yang mendalam. Kemampuan kita menangis ketika
membaca alquran menunjukkan keterlibatan jiwa kita membersamai bacaan
alquran kita. ketahuilah bahwa dalam banyak riwayat Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wasallam, sering membaca alquran sambil menangis
baik di luar shalat maupun ketika sedang shalat. bahkan beliau pun
sering menangis gara-gara mendengar sahabat radiyallahu anhum membaca
alquran. artinya membaca alquran sambil menangis adalah bagian dari
sunnah Nabi dan perlu kita mencontohnya. bila tidak bisa membaca alquran
sambil menangis, maka menangislah karena tidak bisa membaca alquran
sambil menangis.
7. Tathbiiq
Tathbiiq atau praktek adalah muara
kemampuan kita dalam membaca alquran. sebagaimana diturunkannya, Alquran
selain sebagai bacaan (QS Al ‘Alaq 1-5), ia juga menjadi petunjuk hidup
dari manusia, penjelasan serta pembeda antara yang haqq dan yang batil
(QS Al Baqarah 185), Menjadikan Alquran sebagai pedoman hidup dengan
yaqin akan mengantarkan pada takwa (QS Al Baqarah : 2). Karenanya
Praktek atau Tathbiiq dari ajaran alquran menjadi ujung atau muara dari
bacaan alquran. bila ketujuh T ini ada dalam diri seorang muslim, maka
niscaya ia akan bebas dari bahaya syirik, fasiq, munafiq apalagi kafir.
Naudzubillah min dzalik.
Cara Nikmat Baca Al Quran
7 Cara Belajar Membaca Alquran Bersuara Merdu
29 Juli 2013
2
komentar
Lahir dan besar di lingkungan pembaca Alquran, Muchtar Nashir telah mengenal suara lantunan ayat-ayat suci Alquran sejak kecil. Dirinya pun mendapatkan tempaan dari orangtuanya sejak Muchtar Nashir masih berusia 3 tahun.
Memperoleh kepiawaian bersuara merdu saat melantunkan Alquran, Muchtar Nashir mengaku awalnya senang dengan suara kakaknya saat membaca Alquran, "Kakak saya, apabila melantunkan ayat-ayat Alquran sangat merdu dan indah. Saya menjadi senang karenanya ..." Semenjak itu, Muchtar Nashir mulai menjalankan cara-cara belajar membaca Alquran bersuara merdu.
Berikut ini Cara Belajar Membaca Alquran Bersuara Merdu a la Muchtar Nashir.
1) Menanamkan hobi mendengarkan dan membaca Alquran di dalam lingkungan keluarga.
Agar bisa menumbuhkan hobi membaca Alquran pada diri anak, maka perlu dukungan di lingkungan keluarga. Orangtua harus mulai membiasakan membaca Alquran dengan baik dan benar (tartil) di depan anak-anak, termasuk anggota keluarga lainnya, semisal kakak. Hal ini bisa memengaruhi orang lain di dalam keluarga sehingga tertarik untuk bisa melantunkan Alquran dengan tartil.
2) Perlu pendamping saat belajar membaca Alquran.
Berdasarkan pengalaman, Muchtar Nashir di saat belajar membaca Alquran (iqra) selalu didampingi oleh sang ayah.
3) Belajar huruf-huruf dasar bahasa Arab.
Dibandingkan huruf-huruf lain, Muchtar Nashir lebih menyukai belajar sejak awal huruf-huruf dasar bahasa Arab.
4) Belajar variasi nada dalam melantunkan Alquran.
Setelah merasa menguasai huruf-huruf dasar bahasa Arab, Muchtar Nashir mulai memberanikan diri untuk belajar menguasai variasi nada dalam membaca Alquran.
5) Belajar membaca Alquran bersuara merdu dengan diulang-ulang selepas shalat Isya'.
Dengan didampingi sang ibu, Muchtar Nashir membiasakan belajar melantunkan ayat-ayat Alquran selepas shaat Isya'. Cara belajarnya dengan diulang-ulang, terus-menerus hingga dirinya benar-benar menguasai lantunan ayat Alquran tersebut.
6) Belajar mengatur nafas diafragma.
Saat masih kecil, Muchtar Nashir tidak kesulitan membaca Alquran dengan suara melengking serta nyaring. Tetapi setelah kini beranjak besar, sudah harus dimulai untuk belajar mengatur nafas diafragma sebab semakin tumbuh dewasa, Muchtar Nashir mengalami perubahan pita suara. Suaranya semakin berat.
7) Terus berlatih menguasai perubahan pita suara.
Muchtar Nashir menyadari semakin lama seiring pertumbuhan diri, mengalami perubahan pita suara yang memengaruhi pada lantunan. Untuk proses maintenance pita suara, Muchtar Nashir memiliki kiat-kiat khusus. Selain terus-menerus berlatih, dirinya menghindari beberapa makanan yang digoreng, makanan pedas, tidak merokok, kurangi meminum minuman bersoda, juga batasi mengkonsumsi air es.
Itulah 7 Cara Belajar Membaca Alquran Bersuara Merdu. Bagi pembaca yang ingin mengetahui sosok Muchtar Nashir, silakan kunjungi artikelnya di sini, ok? Semoga artikel ini bisa menjawab pertanyaan seputar cara agar bisa memiliki suara merdu saat membaca Alquran, amin.
7 Cara Belajar Membaca Alquran Bersuara Merdu
29 Juli 2013
2
komentar
Lahir dan besar di lingkungan pembaca Alquran, Muchtar Nashir telah mengenal suara lantunan ayat-ayat suci Alquran sejak kecil. Dirinya pun mendapatkan tempaan dari orangtuanya sejak Muchtar Nashir masih berusia 3 tahun.
Memperoleh kepiawaian bersuara merdu saat melantunkan Alquran, Muchtar Nashir mengaku awalnya senang dengan suara kakaknya saat membaca Alquran, "Kakak saya, apabila melantunkan ayat-ayat Alquran sangat merdu dan indah. Saya menjadi senang karenanya ..." Semenjak itu, Muchtar Nashir mulai menjalankan cara-cara belajar membaca Alquran bersuara merdu.
Berikut ini Cara Belajar Membaca Alquran Bersuara Merdu a la Muchtar Nashir.
1) Menanamkan hobi mendengarkan dan membaca Alquran di dalam lingkungan keluarga.
Agar bisa menumbuhkan hobi membaca Alquran pada diri anak, maka perlu dukungan di lingkungan keluarga. Orangtua harus mulai membiasakan membaca Alquran dengan baik dan benar (tartil) di depan anak-anak, termasuk anggota keluarga lainnya, semisal kakak. Hal ini bisa memengaruhi orang lain di dalam keluarga sehingga tertarik untuk bisa melantunkan Alquran dengan tartil.
2) Perlu pendamping saat belajar membaca Alquran.
Berdasarkan pengalaman, Muchtar Nashir di saat belajar membaca Alquran (iqra) selalu didampingi oleh sang ayah.
3) Belajar huruf-huruf dasar bahasa Arab.
Dibandingkan huruf-huruf lain, Muchtar Nashir lebih menyukai belajar sejak awal huruf-huruf dasar bahasa Arab.
4) Belajar variasi nada dalam melantunkan Alquran.
Setelah merasa menguasai huruf-huruf dasar bahasa Arab, Muchtar Nashir mulai memberanikan diri untuk belajar menguasai variasi nada dalam membaca Alquran.
5) Belajar membaca Alquran bersuara merdu dengan diulang-ulang selepas shalat Isya'.
Dengan didampingi sang ibu, Muchtar Nashir membiasakan belajar melantunkan ayat-ayat Alquran selepas shaat Isya'. Cara belajarnya dengan diulang-ulang, terus-menerus hingga dirinya benar-benar menguasai lantunan ayat Alquran tersebut.
6) Belajar mengatur nafas diafragma.
Saat masih kecil, Muchtar Nashir tidak kesulitan membaca Alquran dengan suara melengking serta nyaring. Tetapi setelah kini beranjak besar, sudah harus dimulai untuk belajar mengatur nafas diafragma sebab semakin tumbuh dewasa, Muchtar Nashir mengalami perubahan pita suara. Suaranya semakin berat.
7) Terus berlatih menguasai perubahan pita suara.
Muchtar Nashir menyadari semakin lama seiring pertumbuhan diri, mengalami perubahan pita suara yang memengaruhi pada lantunan. Untuk proses maintenance pita suara, Muchtar Nashir memiliki kiat-kiat khusus. Selain terus-menerus berlatih, dirinya menghindari beberapa makanan yang digoreng, makanan pedas, tidak merokok, kurangi meminum minuman bersoda, juga batasi mengkonsumsi air es.
Itulah 7 Cara Belajar Membaca Alquran Bersuara Merdu. Bagi pembaca yang ingin mengetahui sosok Muchtar Nashir, silakan kunjungi artikelnya di sini, ok? Semoga artikel ini bisa menjawab pertanyaan seputar cara agar bisa memiliki suara merdu saat membaca Alquran, amin.
7 Cara Belajar Membaca Alquran Bersuara Merdu
29 Juli 2013
2
komentar
Lahir dan besar di lingkungan pembaca Alquran, Muchtar Nashir telah mengenal suara lantunan ayat-ayat suci Alquran sejak kecil. Dirinya pun mendapatkan tempaan dari orangtuanya sejak Muchtar Nashir masih berusia 3 tahun.
Memperoleh kepiawaian bersuara merdu saat melantunkan Alquran, Muchtar Nashir mengaku awalnya senang dengan suara kakaknya saat membaca Alquran, "Kakak saya, apabila melantunkan ayat-ayat Alquran sangat merdu dan indah. Saya menjadi senang karenanya ..." Semenjak itu, Muchtar Nashir mulai menjalankan cara-cara belajar membaca Alquran bersuara merdu.
Berikut ini Cara Belajar Membaca Alquran Bersuara Merdu a la Muchtar Nashir.
1) Menanamkan hobi mendengarkan dan membaca Alquran di dalam lingkungan keluarga.
Agar bisa menumbuhkan hobi membaca Alquran pada diri anak, maka perlu dukungan di lingkungan keluarga. Orangtua harus mulai membiasakan membaca Alquran dengan baik dan benar (tartil) di depan anak-anak, termasuk anggota keluarga lainnya, semisal kakak. Hal ini bisa memengaruhi orang lain di dalam keluarga sehingga tertarik untuk bisa melantunkan Alquran dengan tartil.
2) Perlu pendamping saat belajar membaca Alquran.
Berdasarkan pengalaman, Muchtar Nashir di saat belajar membaca Alquran (iqra) selalu didampingi oleh sang ayah.
3) Belajar huruf-huruf dasar bahasa Arab.
Dibandingkan huruf-huruf lain, Muchtar Nashir lebih menyukai belajar sejak awal huruf-huruf dasar bahasa Arab.
4) Belajar variasi nada dalam melantunkan Alquran.
Setelah merasa menguasai huruf-huruf dasar bahasa Arab, Muchtar Nashir mulai memberanikan diri untuk belajar menguasai variasi nada dalam membaca Alquran.
5) Belajar membaca Alquran bersuara merdu dengan diulang-ulang selepas shalat Isya'.
Dengan didampingi sang ibu, Muchtar Nashir membiasakan belajar melantunkan ayat-ayat Alquran selepas shaat Isya'. Cara belajarnya dengan diulang-ulang, terus-menerus hingga dirinya benar-benar menguasai lantunan ayat Alquran tersebut.
6) Belajar mengatur nafas diafragma.
Saat masih kecil, Muchtar Nashir tidak kesulitan membaca Alquran dengan suara melengking serta nyaring. Tetapi setelah kini beranjak besar, sudah harus dimulai untuk belajar mengatur nafas diafragma sebab semakin tumbuh dewasa, Muchtar Nashir mengalami perubahan pita suara. Suaranya semakin berat.
7) Terus berlatih menguasai perubahan pita suara.
Muchtar Nashir menyadari semakin lama seiring pertumbuhan diri, mengalami perubahan pita suara yang memengaruhi pada lantunan. Untuk proses maintenance pita suara, Muchtar Nashir memiliki kiat-kiat khusus. Selain terus-menerus berlatih, dirinya menghindari beberapa makanan yang digoreng, makanan pedas, tidak merokok, kurangi meminum minuman bersoda, juga batasi mengkonsumsi air es.
Itulah 7 Cara Belajar Membaca Alquran Bersuara Merdu. Bagi pembaca yang ingin mengetahui sosok Muchtar Nashir, silakan kunjungi artikelnya di sini, ok? Semoga artikel ini bisa menjawab pertanyaan seputar cara agar bisa memiliki suara merdu saat membaca Alquran, amin.
0 comments:
Post a Comment