Saturday, January 25, 2014

Edit Posted by with No comments

KALIMAT EFEKTIF

Kalimat efektif adalah kalimat yang secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis dan sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya di dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis.
SYARAT KALIMAT EFEKTIF :
a.    Bentukan kata harus sesuai EYD
b.    Struktur kalimat tepat
c.    Kesejajaran
d.    Kontaminasi
e.    Pleonasme
f.    Menggunakan kata baku
g.    Kelogisan
h.    Selalu menggunakan EYD
A.    Bentukan kata
Salah satu penyebab kalimat tidak efektif adalah penggunaan bentukan kata berimbuhan yang tidak tepat.
Contoh:
1.    Anak-anak melempari batu ke dalam sungai.
2.    Guru menugaskan siswanya membuat karangan.
Kalimat-kalimat tersebut tidak efektif karena menggunakan kata berimbuhan yang tidak tepat. Akhiran –i pada kata melempari pada kalimat 1 membutuhkan objek yang bergerak, sedangkan akhiran –kan pada kata menugaskan membutuhkan objek yang diam.
Perbaikannya :
1.    Anak-anak melemparkan batu ke dalam sungai.
2.    Guru menugasi siswanya membuat karangan.
B.    Struktur kalimat
Penyebab lain ketidakefektifan kalimat adalah pemakaian struktur kalimat yang tidak tepat. Misalnya, penempatan subjek dan predikat yang tidak jelas.
Contoh:
1.    Di antara ketiga anaknya memiliki perbedaan sifat.
2.    Kalau lulus ujian, maka saya akan mengadakan syukuran.
Kalimat 1 tersebut tidak efektif karena tidak ada subjeknya. Subjek kalimat tersebut terganggu oleh adanya preposisi di. Sementara pada kalimat 2 induk kalimat saya akan mengadakan syukuran terganggu oleh munculnya konjungsi maka.
Perbaikannya :
1.    a. Ketiga anaknya memiliki perbedaan sifat
b. Di antara ketiga anaknya terdapat perbedaan sifat
2. Kalau lulus ujian, saya akan mengadakan syukuran.
C.    Kesejajaran
Kesejajaran berarti kesamaan bentuk kata yang digunakandalam kalimat. Bila bentuk pertama menggunakan kata kerja, bentuk selanjutnya juga harus kata kerja. Dan seterusnya.
Contoh:
1.    Tugas para pekerja itu adalah mengecat rumah, perbaikan saluran air, dan pemasangan pagar.
2.    Kegiatan hari ini adalah mengedit karangan yang masuk dan perbaikan kata-kata yang salah.
Perbaikannya :
1.    Tugas para pekerja itu adalah pengecatan rumah, perbaikan saluran air, dan pemasangan pagar.
2.    Kagiatan hari ini adalah pengeditan karangan yang masuk dan perbaikan kata-kata yang salah.
D.    Kontaminasi
Dalam bidang bahasa, kontaminasi berarti kerancuan atau kekacauan penggunaan kata, frasa, maupun kalimat.
Contoh:
1.    Di yayasan itu dipelajarkan berbagai keterampilan wanita.
2.    Kita harus mengeyampingkan urusan pribadi kita.
3.    Buku itu sudah dibaca oleh saya.
Pada kalimat 1 dan 2 terdapat kerancuan bentuk kata dipelajarkan dan mengeyampingkan sedangkan pada kalimat 3 terjadi kerancuan bentuk kalimat pasif.
Perbaikannya:
1.    a. Di yayasan itu diajarkan berbagai keterampilan wanita.
b. Di yayasan itu dipelajari berbagai keterampilan wanita.
2. Kita harus mengesampingkan urusan pribadi kita.
3. Buku itu sudah saya baca.
E.    Pleonasme
Gejala pleonasme berarti menggunakan kata-kata yang berlebihan yang sebenarnya tidak diperlukan.
Contoh:
1.    Pada zaman dahulu kala, Kerajaan Majapahit sangat berpengaruh.
2.    Kesehatannya telah pulih kembali.
Kedua kalimat tersebut menggunakan kata yang berlebihan. Pada kalimat 1 kata zaman = waktu = kala, jadi cukup digunakan salah satu saja, sedangkan pada kalimat kedua kata pulih = kembali seperti semula.
Perbaikannya :
1.    Pada zaman dahulu, Kerajaan Majapahit sangat berpengaruh.
2.    Kesehatannya telah pulih.
bersambung …..

SUMBER ;  bahasakubahasamu

Contoh Kalimat Efektif dan Kalimat Tidak Efektif dalam Bahasa Indonesia

Kalimat efektif merupakan kalimat yang secara tepat dapat menyampaikan pesan sesaui dengan pikiran dan perasaan penyusunnya.

Ciri-ciri kalimat efektif

1. Diksi atau pilihan kata tepat
Contoh: Pahlawan itu telah gugur. => kalimat efektif
Koruptor itu telah gugur dihakimi massa. =>tidak efektif
Penjelasan: kata gugur digunakan untuk orang berjasa yang meninggal, sedangkan koruptor bukanlah orang yang berjasa untuk negara.

2. Tidak pleonastis
Tidak pleonastis maksudnya tidak terdapat kata yang maknanya sama.
Contoh: Pada hari itu mereka saling bersalaman. => kalimat efektif
Pada hari itu mereka saling bersalam-salaman => tidak efektif
Penjelasan: makna kata ulang bersalam-salaman sudah berarti saling bersalaman, sehingga tidak perlu ditambahkan kata "saling".

3. Sesuai dengan aturan kaidah bahasa
Contoh: SD Sukosari sedang mengadakan lomba tarik tambang. => kalimat efektif
Di SD Sukosari sedang mengadakan lomba tarik tambang. => tidak efektif
Penjelasan: agar sesuai aturan kaidah bahasa, kalimat harus mempunyai minimal subjek dan predikat. Untuk mencari subjek pada kalimat bisa dicari dengan menggunakan kalimat tanya apa atau siapa. Pada kalimat kedua jika ditanyakan apa atau siapa, maka tidak ada jawabannya. Tidak mungkin pertanyaan "Siapa/apa yang sedang mengadakan lomba tarik tambang?" dijawab dengan jawaban "di SD Sukosari". Seperti halnya pertanyaan "Apa kabar?" dijawab dengan jawaban "di kebun binatang".

4. Memiliki penalaran yang logis
Contoh: Ia senang karena dirinya diacuhkan. => kalimat efektif
Ia sedih karena dirinya diacuhkan. => tidak efektif

Kalimat kedua termasuk tidak efektif karena memiliki penalaran yang tidak logis. Kata "diacuhkan" berasal dari kata dasar "acuh" yang artinya "peduli". Jika orang dipedulikan, maka secara logika harusnya orang itu tidak sedih. Jadi, kalimat kedua adalah kalimat yang tidak efektif.

5. Tidak bermakna ambigu (membingungkan)
Contoh kalimat ambigu: Presiden memimpin rapat terbatas mengantisipasi perubahan cuaca di istana negara.

Kalimat tersebut ambigu, karena yang dibahas perubahan cuaca hanya di istana negara atau di negara.

Perbaikan agar menjadi kalimat efektif:
a. Di istana negara presiden memimpin rapat terbatas membahas perubahan cuaca.
b. Presiden memimpin raat terbatas di istana negara membahas perubahan cuaca.
Ads
- See more at: http://www.limaratus.com/2013/07/contoh-kalimat-efektif-dan-kalimat.html#sthash.CArny3Et.dpuf

Contoh Kalimat Efektif dan Kalimat Tidak Efektif dalam Bahasa Indonesia

Kalimat efektif merupakan kalimat yang secara tepat dapat menyampaikan pesan sesaui dengan pikiran dan perasaan penyusunnya.

Ciri-ciri kalimat efektif

1. Diksi atau pilihan kata tepat
Contoh: Pahlawan itu telah gugur. => kalimat efektif
Koruptor itu telah gugur dihakimi massa. =>tidak efektif
Penjelasan: kata gugur digunakan untuk orang berjasa yang meninggal, sedangkan koruptor bukanlah orang yang berjasa untuk negara.

2. Tidak pleonastis
Tidak pleonastis maksudnya tidak terdapat kata yang maknanya sama.
Contoh: Pada hari itu mereka saling bersalaman. => kalimat efektif
Pada hari itu mereka saling bersalam-salaman => tidak efektif
Penjelasan: makna kata ulang bersalam-salaman sudah berarti saling bersalaman, sehingga tidak perlu ditambahkan kata "saling".

3. Sesuai dengan aturan kaidah bahasa
Contoh: SD Sukosari sedang mengadakan lomba tarik tambang. => kalimat efektif
Di SD Sukosari sedang mengadakan lomba tarik tambang. => tidak efektif
Penjelasan: agar sesuai aturan kaidah bahasa, kalimat harus mempunyai minimal subjek dan predikat. Untuk mencari subjek pada kalimat bisa dicari dengan menggunakan kalimat tanya apa atau siapa. Pada kalimat kedua jika ditanyakan apa atau siapa, maka tidak ada jawabannya. Tidak mungkin pertanyaan "Siapa/apa yang sedang mengadakan lomba tarik tambang?" dijawab dengan jawaban "di SD Sukosari". Seperti halnya pertanyaan "Apa kabar?" dijawab dengan jawaban "di kebun binatang".

4. Memiliki penalaran yang logis
Contoh: Ia senang karena dirinya diacuhkan. => kalimat efektif
Ia sedih karena dirinya diacuhkan. => tidak efektif

Kalimat kedua termasuk tidak efektif karena memiliki penalaran yang tidak logis. Kata "diacuhkan" berasal dari kata dasar "acuh" yang artinya "peduli". Jika orang dipedulikan, maka secara logika harusnya orang itu tidak sedih. Jadi, kalimat kedua adalah kalimat yang tidak efektif.

5. Tidak bermakna ambigu (membingungkan)
Contoh kalimat ambigu: Presiden memimpin rapat terbatas mengantisipasi perubahan cuaca di istana negara.

Kalimat tersebut ambigu, karena yang dibahas perubahan cuaca hanya di istana negara atau di negara.

Perbaikan agar menjadi kalimat efektif:
a. Di istana negara presiden memimpin rapat terbatas membahas perubahan cuaca.
b. Presiden memimpin raat terbatas di istana negara membahas perubahan cuaca.
Ads
- See more at: http://www.limaratus.com/2013/07/contoh-kalimat-efektif-dan-kalimat.html#sthash.CArny3Et.dpuf

Contoh Kalimat Efektif dan Kalimat Tidak Efektif dalam Bahasa Indonesia

Kalimat efektif merupakan kalimat yang secara tepat dapat menyampaikan pesan sesaui dengan pikiran dan perasaan penyusunnya.

Ciri-ciri kalimat efektif

1. Diksi atau pilihan kata tepat
Contoh: Pahlawan itu telah gugur. => kalimat efektif
Koruptor itu telah gugur dihakimi massa. =>tidak efektif
Penjelasan: kata gugur digunakan untuk orang berjasa yang meninggal, sedangkan koruptor bukanlah orang yang berjasa untuk negara.

2. Tidak pleonastis
Tidak pleonastis maksudnya tidak terdapat kata yang maknanya sama.
Contoh: Pada hari itu mereka saling bersalaman. => kalimat efektif
Pada hari itu mereka saling bersalam-salaman => tidak efektif
Penjelasan: makna kata ulang bersalam-salaman sudah berarti saling bersalaman, sehingga tidak perlu ditambahkan kata "saling".

3. Sesuai dengan aturan kaidah bahasa
Contoh: SD Sukosari sedang mengadakan lomba tarik tambang. => kalimat efektif
Di SD Sukosari sedang mengadakan lomba tarik tambang. => tidak efektif
Penjelasan: agar sesuai aturan kaidah bahasa, kalimat harus mempunyai minimal subjek dan predikat. Untuk mencari subjek pada kalimat bisa dicari dengan menggunakan kalimat tanya apa atau siapa. Pada kalimat kedua jika ditanyakan apa atau siapa, maka tidak ada jawabannya. Tidak mungkin pertanyaan "Siapa/apa yang sedang mengadakan lomba tarik tambang?" dijawab dengan jawaban "di SD Sukosari". Seperti halnya pertanyaan "Apa kabar?" dijawab dengan jawaban "di kebun binatang".

4. Memiliki penalaran yang logis
Contoh: Ia senang karena dirinya diacuhkan. => kalimat efektif
Ia sedih karena dirinya diacuhkan. => tidak efektif

Kalimat kedua termasuk tidak efektif karena memiliki penalaran yang tidak logis. Kata "diacuhkan" berasal dari kata dasar "acuh" yang artinya "peduli". Jika orang dipedulikan, maka secara logika harusnya orang itu tidak sedih. Jadi, kalimat kedua adalah kalimat yang tidak efektif.

5. Tidak bermakna ambigu (membingungkan)
Contoh kalimat ambigu: Presiden memimpin rapat terbatas mengantisipasi perubahan cuaca di istana negara.

Kalimat tersebut ambigu, karena yang dibahas perubahan cuaca hanya di istana negara atau di negara.

Perbaikan agar menjadi kalimat efektif:
a. Di istana negara presiden memimpin rapat terbatas membahas perubahan cuaca.
b. Presiden memimpin raat terbatas di istana negara membahas perubahan cuaca.
Ads
- See more at: http://www.limaratus.com/2013/07/contoh-kalimat-efektif-dan-kalimat.html#sthash.CArny3Et.dpuf

0 comments:

Post a Comment